BADRIAH, Primadona Andalan Pemkab Pangkajene dan Kepulauan

8 Februari 2024

Mengacu pada hasil kajian bersama antara Bappenas dengan Pemerintah Jerman, faktanya rata-rata 72 persen sampah berakhir di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) dan 17 persen bocor/mencemari lingkungan. Bahkan, di beberapa daerah sudah mengalami darurat sampah. Penuhnya kapasitas TPA di sejumlah daerah menjadi penanda bahwa pengelolaan sampah berada pada titik kritis yang diperparah dengan banyaknya timbulan sampah sehingga menyebabkan sejumlah persoalan lingkungan, kebersihan dan kesehatan.

Stranas PK pun mulai mendorong keterlibatan dan sinergi antara BUMN dengan BUMD dalam tata kelola sampah sebagai salah satu upaya aksi pencegahan korupsi yang dijalankan pada tahun 2023-2024.

Realitanya, BUMD memang seringkali dijadikan ‘kendaraan’ untuk melakukan praktik korupsi di daerah. Oleh karena itu, Stranas PK mendorong Penguatan BUMN-BUMD sebagai salah satu aksi pencegahan korupsinya. Sistem pengelolaan sampah ternyata memiliki peluang yang cukup menjanjikan karena hasil olahan sampah ternyata bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar substitusi batubara oleh sejumlah BUMN diantaranya Semen Indonesia Group (SIG) dan PLN.

Pada Kamis (01/02/2024) tim Stranas PK bertolak ke Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) Sulawesi Selatan untuk meninjau sistem pengolahan sampahnya. Pemerintah Kabupaten Pangkep sudah menginisiasi kerja sama dengan Semen Tonasa untuk memenuhi kebutuhan RDF (refuse derived fuel) yang dinamakan BADRIAH (bahan bakar dari sampah). Plant BADRIAH ini telah diresmikan pada 2 September 2023 lalu dan masih dalam tahap ujicoba yang dijadwalkan mulai beroperasi pada bulan Maret 2024 ini.

Wakil Bupati Pangkep Syahban Sammana, menyatakan bahwa pemerintah kabupaten tengah mempersiapkan BUMD yang akan menangani sistem pengelolaan sampah tersebut. Kapasitas plant BADRIAH mampu memproduksi 60 ton per hari RDF ke Semen Tonasa serta diprediksi sudah menghasilkan keuntungan pada tahun ke-7. Hasil ujicoba produksi yang telah dilakukan nilai kalorinya mencapai 3.800 kal dan kebutuhan Semen Tonasa minimal 3.000 kal. Kedepannya juga pemkab akan membuka jalur kerja sama dengan pemkot/pemkab sekitar untuk memenuhi permintaan Semen Tonasa.

Tenaga ahli Stranas PK Juhanah dan Faisal Surya mengapresiasi atas komitmen Pemerintah Kabupaten Pangkep dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan atas kolaborasi dalam penyediaan Capex untuk pembangunan hanggar dan penyediaan kebutuhan peralatan Plant Badriah dengan anggaran 15 M dari APBD Provinsi dan 8 M dari APBD Kabupaten Tahun Anggaran 2023. Selain itu ditegaskan bahwa Pemkab untuk segera menetapkan kelembagaan yang akan mengelola plant tersebut dengan memberikan pengetahuan dan cara kerja kepada SDM yang akan terlibat secara langsung di lapangan. Yang tak kalah penting adalah segera menyelesaikan pembahasan kontrak dengan PT Semen Tonasa sehingga pengolahan sampah ini bisa dilakukan sampai pada bussines to bussines yang pada akhirnya dapat menutup kebutuhan opexnya sehingga tidak membebani anggaran pada APBD di tahun berikutnya. Selain itu, Stranas PK juga mengingatkan mendorong kepatuhan BUMD untuk melengkapi profil badan usaha di e-BUMD. Saat ini, Stranas PK juga turut mendorong Kemendagri untuk melakukan pengawasan melalui e-BUMD. Harapannya, praktik-praktik korupsi dengan memanfaatkan BUMD dapat dicegah dan diminimalisir ke depannya!