Balikpapan, [13 Agustus] —
Setelah sukses menggelar pemutaran di Jayapura, Papua, Yogyakarta, dan Jakarta,
film “Nyanyi Sunyi dalam Rantang” karya Garin Nugroho melanjutkan perjalanannya
ke Balikpapan, Kalimantan Timur. Kota ini menjadi titik strategis dalam
rangkaian roadshow nasional yang diinisiasi oleh Strategi Nasional
Pencegahan Korupsi (Stranas PK) bekerja sama dengan GIZ sebagai
mitra pembangunan yang juga mendukung reformasi tata kelola di wilayah
Kalimantan, termasuk di sektor sumber daya alam dan pelayanan publik.
Acara ini turut berkolaborasi dengan Direktorat
Koordinasi dan Supervisi Wilayah IV Komisi Pemberantasan Korupsi (Korsup Wilayah
IV KPK) dengan menghadirkan jajaran pejabat pemerintah daerah di Kota
Balikpapan. Wakil Wali Kota Balikpapan hadir memberikan sambutan Wali Kota, sebelum pemutaran film. Sementara
Della Dartyan, pemeran utama film, juga turut menghadiri acara dan bisa bertemu
langsung dengan penggemarnya di Balikpapan.
Selain pemutaran di bioskop, rangkaian acara di
Balikpapan mencakup talkshow di Smart FM Balikpapan, podcast di Tribun.com dan
special screening serta diskusi di
kampus Institut Teknologi Kalimantan (ITK). Kolaborasi dengan Korsup KPK dan
GIZ dalam kegiatan ini menunjukkan
kolaborasi lintas pendekatan, antara kampanye budaya yang menyentuh publik luas
dan supervisi teknis kelembagaan yang mendorong perbaikan sistemik.
Dipilihnya Balikpapan sebagai lokasi lanjutan roadshow
mencerminkan komitmen untuk menjangkau kawasan strategis yang berada di garis
depan pembangunan nasional, termasuk sebagai gerbang menuju Ibu Kota Nusantara
(IKN). Kalimantan Timur adalah wilayah kunci dalam pengelolaan sumber daya alam
dan investasi publik, sehingga pesan antikorupsi menjadi relevan dan mendesak. “Balikpapan dan Kalimantan Timur
berada di titik penting sejarah pembangunan Indonesia. Melalui film ini, kami
ingin menegaskan bahwa pencegahan korupsi harus menjadi fondasi, bukan sekadar
tambahan, dalam setiap kebijakan pembangunan,” ujar Herda Helmijaya,
Koordinator Harian Stranas PK.
Film “Nyanyi Sunyi dalam Rantang” terinspirasi dari
empat kisah nyata dan mengangkat tokoh Puspa (Della Dartyan), seorang
perempuan yang memilih melawan ketika hukum dan kebijakan tidak berpihak pada
rakyat kecil. Dengan sentuhan artistik khas Garin Nugroho, film ini
mengingatkan bahwa korupsi bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga merampas
martabat dan masa depan masyarakat. Film ini telah mendapat apresiasi dari
dunia dan terpilih di ajang International Film Festival Rotterdam (IFFR 2025)
untuk diputar perdana di ajang tersebut.
Roadshow film ini akan terus berlanjut ke kota-kota
strategis lainnya seperti Pekanbaru, dan akan mengakhiri road show nasionalnya
kembali ke Jakarta bertapatan dengan Hari Anti Korupsi Sedunia/Hakordia 2025, sebagai bagian dari rangkaian Aksi Pencegahan Korupsi 2025–2026. Lebih
dari sekadar karya seni, film ini adalah sarana pendidikan publik untuk memperkuat
budaya integritas dan membangun ekosistem antikorupsi yang berkelanjutan.
Tentang
Stranas PK
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) dibentuk melalui Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2018 untuk memastikan pencegahan korupsi dijalankan
secara terfokus, terukur, dan berdampak. Dengan melibatkan 114 instansi
pelaksana yang terdiri dari 60 kementerian/lembaga, 34 pemerintah provinsi,
dan 20 pemerintah kabupaten/kota, Stranas PK melaksanakan 15 Aksi Pencegahan
Korupsi 2023–2024 pada tiga fokus utama: Perizinan dan Tata Niaga, Keuangan
Negara, serta Penegakan Hukum dan Reformasi Birokrasi.