Ketersediaan dan kelancaran pasokan bahan pokok, menjadi perhatian utama pemerintah daerah, sehingga rapat teknis tak hanya mengundang KSOP sebagai ketua kelas layanan pelabuhan, namun juga tim dari Badan Metereologi dan Geofisika (BMKG) yang akan memberi masukan terkait iklim dan cuaca yang mempengaruhi hasil pertanian daerah asal dan kelancaran dalam pelayaran. Dengan rapat teknis ini, Sekda menyatakan setidaknya inflasi di Tarakan bisa ditekan, “inflasi kita 3,93 dibawah inflasi nasional. Untuk Mei yang lalu, angkanya 1,07 dan terendah di seluruh Kalimantan, dan masuk nomer 4 terbaik di Indoensia.”
Perhubungan, dalam hal ini perhubungan laut, memainkan pranan penting dalam menekan inflasi di Tarakan. Tenaga ahli Stranas PK untuk aksi reformasi pelabuhan, Febriyantoro, menanggapi bahwa hal itu selaras dengan aksi Reformasi Tata Kelola Pelabuhan 2023–2024 yang cakupannya meluas, yaitu dari gudang pengirim ke gudang pembeli. Sebelumnya di aksi 2021-2022, cakupan aksi hanya berada di dalam area pelabuhan, yaitu dari pelabuhan muat ke pelabuhan tujuan. “Peran Pemda sangat penting untuk inventarisasi warehouse atau gudang dan mengalirkan datanya dalam sistem dan terkait dengan manifest domestic kapal, sehingga bisa diketahui kapal membawa barang apa dan disimpan di gudang mana, sehingga keberadaan dan ketersediaan barang bisa dimonitor. Tujuannya menghindari penumpukan dan kelangkaan barang,” tegas Febriyantoro.