Emas di Ujung Timur Jawa

4 Oktober 2023

Jalanan yang rapi dan bersih menyapa tim Stranas PK yang kali ini mengunjungi sebuah kota yang dijuluki tempat terbit matahari pertama di pulau jawa. Layaknya kota kecil, jalanannya relatif sempit namun tidak dijumpai kemacetan. Konon, beberapa ruas jalan yang rapi merupakan bantuan dari sebuah perusahaan penambangan emas di ujung timur Jawa ini. Dikenal sebagai daerah asal suku osing, Banyuwangi menjadi pilihan tim aksi reformasi pelabuhan dan aksi penguatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di awal oktober 2023.

Terdapatnya tambang emas di Banyuwangi menjadi salah satu alasan kunjungan tim Stranas. Meski hanya terdapat satu penambangan emas, namun, kondisi kota Banyuwangi sangat berbeda dengan daerah penghasil nikel di Morowali yang sempat dikunjungi sebelumnya. Jalan aspal mulus dan hampir tidak dijumpai jalan berlubang seperti di Morowali. Kondisi lingkungannya pun bersih dan tidak ada tumpukan sampah di kanan kiri jalan seperti yang tim temui di bumi kaya nikel, Morowali.

Tim Stranas pun menuju Kawasan yang dijuluki Tujuh Bukit Operations, Kawasan penambangan emas di BanyuwangI. Kawasan yang dikelola oleh PT Bumi Suksesindo ini terletak di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggrahan , Banyuwangi. Memasuki kantor penambangan, deretan produk lokal yang dibantu oleh perusahaan ini menyambut pengunjung. Tak hanya camilan tradisional, namun kerajinan seperti tas dan hiasan dinding. Kegiatan ini merupakan bentuk social responsibility perusahaan kepada warga lokal, selain pembangunan jalan dan penghijauan.

PT Bumi Suksesindo yang mendapat Izin usaha pertambangan sejak 2012 lalu ini menghasilkan produk utama emas Batangan. Produksinya di bulan Juni lalu mencapai 1 juta onces. “Tapi bapak-bapak tidak bisa mendapati emas produksi kami di Indonesia. Karena seluruh hasil penambangan kami ekspor ke luar negri, yang terbesar ke Hongkong”, jelas perwakilan PT Bumi Sukseindo. Ia menambahkan bahwa ekspor dilakukan melalui bandara internasional Seokarno Hatta di Jakarta, bukan melalui laut. Sementara proses pemurnian emas hasil tambang juga tidak dilakukan di Banyuwangi melainkan di Jakarta yang dikirim dengan pesawat. Sebelumnya hasil tambang juga dikirim melalui darat ke bandara Banyuwangi untuk diterbangkan ke Jakarta.

Sementara PT Bumi Suksesindo juga memiliki pelabuhan untuk kepentingan sendiri / TUKS yang jarang digunakan.”Jeti yang ada, hanya kami gunakan untuk keluar masuk alat berat untuk kebutuhan tambang. Sementara hasil tambang tidak ada yang kami kirim lewat jeti kami”, jelas perwakilan PT Bumi Suksesindo.

Menanggapi hal ini, tenaga ahli Stranas PK, Febriyantoro mengingatkan bahwa TUKS dan ijin yang telah dimiliki untuk dijaga agar tidak digunakan untuk peruntukan tenant lain. “Frekuensi penggunaan TUKS memang kecil dan tidak untuk keluar barang hasil tambang, tapi kami tetap mengingatkan agar tetap mematuhi SOP TUKS diantaranya masuk sistem inaportnet, implementasi SSm domestic , dan jangan digunakan untuk melayani peruntukan lain”, jelas Febriyantoro.

Terkait export yang dilakukan di Jakarta melalui Bandara Soekarno Hatta, tim Stranas akan menindaklanjuti temuan ini guna memastikan bahwa negara mendapat royalty. Febriyantoro juga menjelaskan bahwa untuk optimalisasi PNBP di sektor minerba , Stranas PK mendorong implementasi SIMBARA, Sistem Informasi Mineral dan Batubara.”Memang yang sudah jalan adalah batubara, dan akan menyusul nikel dan bauksit, kami berharap akan menyusul emas”, jelas Febriyantoro. Masuknya komoditas ke sistem tentu untuk transparansi proses dari hulu ke hilir agar tidak terjadi kebocoran PNBP.