Setelah sekitar 2,5 jam perjalanan darat dari pusat kota Morowali di Bungku Tengah, sampailah tim ke kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan/ UPP Kelas III Kolonodale. Tim Stranas yang datang bersama tim National Logistic Ecosystem / NLE Pusat, tim dari Kementerian Perhubungan, Bea Cukai, dan Pelindo, mengevaluasi implementasi NLE di UPP Kelas III ini. Dari temuan lapangan menunjukkan peningkatan PNBP dari tahun ke tahun karena ekspor impornya. Tenaga Ahli Stranas PK, Febriyantoro, menyatakan bahwa sumber daya alam Morowali memang sangat besar terutama dari sektor pertambangan. Tenaga ahli reformasi pelabuhan sekaligus tenaga ahli Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di Sektor Minerba ini pun mengingatkan pentingnya UPP Kolonodale untuk masuk sistem demi mencegah kebocoran PNBP; ”Inaportnet harus sudah diinstal dan diutamakan segera SSm pengangkut. SPB juga harus keluar melalui sistem dan tidak boleh ada manual lagi. Kita tidak mau kecolongan lagi”, tegas Febriyantoro. Seperti diketahui bahwa di Bulan Juni lalu, kapal bermuatan nikel tertangkap di perairan Molawe karena tidak memiliki SPB. Kapal tersebut diketahui berangkat dari wilayah kerja UPP Kolonodale. “Setiap kapal yang keluar dan masuk, harus tercatat sistem . Ijin juga keluar dari sistem, bukan manual”, jelas Febriyantoro.