Pengusaha Keluhkan Pungli, Stranas PK Percepat Pembenahan di Pelabuhan
14 July 2022
Bukan sekedar isapan jempol belaka, nyatanya biaya logistik domestik lebih mahal dibandingkan dengan biaya logistik ke luar negeri. Pada Selasa (12/7/2022), sejumlah perusahaan consumer goods menyampaikan keluhan terkait minimnya transparansi biaya logistik di pelabuhan pada Rapat Pembahasan Biaya Logistik Domestik yang digelar oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Selain tim Stranas PK, turut hadir pada kegiatan ini diantaranya tim Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, tim Sekretariat Kabinet, serta pengamat kebijakan publik Agus Pambagio. "Stranas PK telah mengawal aksi pembenahan tata kelola pelabuhan sejak 2021 dengan fokus saat ini di 14 pelabuhan utama di Indonesia. Bahkan setiap triwulan sekali, Stranas PK merilis rapor pelabuhan berdasarkan sejumlah indicator penilaian." jelas Niken Ariati, Koordinator Harian Stranas PK.
Tenaga Ahli Stranas PK turut menjelaskan bahwa untuk mengidentifikasi masalah transparansi biaya di pelabuhan, kita perlu mengidentifikasi 3 kelompok subyek, yaitu port of regulator (instansi pemerintah yang berwenang), port of operator (badan usaha pelabuhan dan terminal operator) serta port of communities (tenaga kerja bongkar muat, agen pelayaran, forwarder, organda dan sebagainya).
Sejumlah perubahan pun tengah dijalankan di pelabuhan yang dijadikan piloting dalam aksi Stranas PK, diantaranya pembenahan tata kelola tenaga kerja bongkar muat serta digitalisasi sistem layanan agar lebih transparan dan akuntabel. Bahkan kini sudah ditetapkan Otoritas Pelabuhan sebagai pimpinan yang berwenang di Kawasan Pelabuhan, hal ini ditujukan untuk mempermudah koordinasi dan komunikasi antar stakeholders.
Oleh karena itulah, diperlukan perhatian dan peran serta aktif semua stakeholder yang terlibat di kawasan pelabuhan untuk membenahi tata kelola pelabuhan. Termasuk kontribusi perusahaan sebagai pengguna jasa untuk melaporkan jika terjadi penyimpangan sistem di pelabuhan. Sehingga biaya logistik yang transparan dan murah bisa segera direalisasikan di Indonesia.