Pernyataan Koordinator Stranas PK diamini
oleh Dirut PT ANTAM Tbk, Nico yang hadir
sebagai narasumber. Sebagai daerah yang kaya hasil tambang, kesempatan sangat
terbuka untuk bekerjasama dengan BUMD, namun Sulawesi Tenggara harus
mempersiapkan pondasi yang benar,”Kami membutuhkan mitra dengan itikad yang
baik”, jelas Nico. Nico juga meminta
agar BUMD bisa belajar dari proyek sebelumnya. Nico mencontohkan virtue dragon
milik Cina yang bisa beroperasi dengan cepat dan mampu produksi dengan jumlah
yang besar; “Bandingkan, Antam dan vale paling hanya bisa produksi 60 hingga 70
ribu ton. Sementara mereka bisa hingga 400 ribu ton”, jelas Nico. Meskipun tidak
harus bekerjasama di bisnis utama, namun ke bisnis support tambang seperti
transportasi atau pengangkutan, namun peran supporting bisnis ini bisa berdampak
signifikan pada PAD.
Seperti yang dilaporkan oleh Dirut Perusda Aneka
Usaha, salah satu BUMD di Kabupaten Kolala, yang mengaku telah menyetor deviden
PAD Kolaka hampir 20 M dalam 3 tahun terakhir ;”Sejak berdiri tahun 70an lalu,
memang baru 5 tahun terakhir memperlihatkan trend yang bagus, 3 tahun lalu
penyetoran dividen PAD sebesar 5 M, kemudian tahun berikutnya 6 M, dan kemudian
7M tahun lalu. Sehingga kami berharap agar bisa mendapat kesempatan bekerjasama
dengan PT Antam untuk pengangkutan dan perumahan.