Segera! Nikel Masuk Sistem Digital Terpadu Sektor Miineral dan Batubara

14 September 2023

Sumber daya alam ini selalu menjadi topik hangat dan berita yang ditunggu. Sebagai negara penghasil nikel terbesar di dunia, sudah seharusnya hasilnya bisa bermanfaat untuk negara yang tercermin dalam penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Namun , bukan rahasia lagi bahwa berkah nikel belum maksimal. Sebagai bagian dari upaya untuk optimalisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), Pemerintah berencana menambahkan komoditas Nikel ke dalam sistem digital terpadu mineral dan batubara, yang dikenal dengan SIMBARA, yang sebelumnya telah memasukkan komoditas batubara dan timah.

Kamis pagi, bertempat di ruang meeting Kementerian Maritim dan Investasi, tim Stranas PK menghadiri undangan untuk membahas penerapan komoditas nikel untuk masuk dalam sistem digital terpadu sektor mineral dan batubara.”Kami dari Stranas, sudah mengawal optimalisasi PNBP di sektor minerba terkait nikel ini, sudah sejak awal tahun bersama dengan aksi pelabuhan sebagai titik penting keluarnya nikel”, jelas Niken Ariati, Koordinator Harian Stranas PK.

Niken yang hadir ditemani Febriyantoro , tenaga ahli untuk aksi pelabuhan dan aksi penguatan PNBP disektor Minerba, juga menambahkan pentingnya integrasi data dari hulu ke hilir disektor minerba. Untuk proses di hulu Niken menekankan pentingnya klasifikasi mineral dan turunannnya, mengingat setiap mineral dan turunannya memiliki nilai yang berbeda, ,”Kami akan segera memberikan rekomendasi resmi ke kementerian ESDM, agar pelaporan Cerfified of Analysis / COA masuk ke LS lebih transparant dan tidak ada keterangan kandungan mineral yang "hidden" karena akan berpengaruh pada penerimaan negara”,tambah Niken.

Sementara di proses hilir, Stranas menargetkan 1200 tersus di aksi pelabuhan ,”Tidak hanya harus masuk sistem Inaportnet agar pergerakan kapal dapat dideteksi dan tercatat, namun juga single submission pengangkut / SSm Pengangkut dan SSm domestik untuk simplifikasi proses layanan dengan satu pintu dan daftar muatan barang yang diangkut”, tambah Niken.

Dalam pertemuan ini Stranas juga mengusulkan peningkatan kelembagaan untuk wilayah kerja pelabuhan Morowali yang kini hanya dibawah komando Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan/ KUPP;”Sudah selayaknya dikuatkan kapasitas kelembagaannya, mengingat tingginya aktivitas bernilai ekonomis tinggi di Morowali bahkan hampir sama dengan Pelabuhan Tanjung Priuk. Selain itu wilayah kerja sangat luas hanya dengan total 20 sumber daya manusia termasuk Kepala UPP. Jadi setidaknya negara hadir ”, jelas Niken.

Sebagai tindak lanjut pertemuan, Stranas akan mendata pelabuhan terkait minerba terutama nikel. Hasil pertemuan yang dihadiri oleh Kementerian keuangan, Kementerian perindustrian, dan kementerian PANRB ini akan menjadi bahan untuk rapat kerja tingkat Menteri seminggu kedepan agar segera dilaksanakan kick-off untuk masuknya nikel ke SIMBARA.