Stranas PK : Hanya Satu Matahari di Pelabuhan, Itu Belum Cukup!
12 Juni 2023
Stranas PK memberikan apresiasi kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dengan capaian salah satu
output
di aksi Reformasi Pelabuhan, yaitu Penguatan Kelembagaan dengan Pendekatan
Right Sizing
. Empat pelabuhan di Indonesia, yaitu Pelabuhan Belawan Medan, Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Tanjung Perak, dan Pelabuhan Makassar kini hanya memiliki satu matahari atau ketua kelas dalam layanan pelabuhan. Seperti diketahui bahwa sebelumnya keempat pelabuhan tersebut memiliki kepala syahbandar dan kepala otorita pelabuhan. Penyatuan syahbandar dan otorita pelabuhan merupakan wujud penguatan kelembagaan agar tidak ada dua kepala dalam layanan pelabuhan.
Akan tetapi, capaian dari
output
ketiga ini belum sempurna, apabila sistem navigasi belum berada di bawah KSOP sebagai ketua kelas pelabuhan, padahal telah diamanatkan di dalam Undang-undang No 17 Tahun 2008 tentang pelayaran pada pasal 80, bahwa kegiatan pemerintahan di pelabuhan di antaranya fungsi keselamatan dan keamanan pelayaran dilaksanakan oleh syahbandar, sementara pada pasal 117 disebutkan perihal keselamatan dan keamanan angkutan perairan, yaitu kondisi terpenuhinya persyaratan kelaiklautan kapal dan kenavigasian.
Akan tetapi dalam prakteknya, sistem navigasi berada di bawah Distrik Navigasi dengan sistem aplikasi sendiri. "Semangat kita mengacu pada SPBE, untuk layanan pelabuhan telah disepakati menggunakan Inaportnet. Inaportnet menjadi
backbone
, datanya yang akan ditarik ke Pusdatin,” tegas tenaga ahli aksi pelabuhan Febriyantoro dalam rapat tindak lanjut rencana aksi penguatan kelembagaan dengan pendekatan
right sizing
yang diselenggarakan pada hari Senin pagi (12/06) di Kantor Kementerian Perhubungan.
Hingga kini, terdapat 25 Distrik Navigasi di seluruh Indonesia, dengan masing-masing distrik wilayah kerjanya
overlapping
antar pelabuhan. Tak hanya itu, Disnav juga memiliki sistem layanan sendiri yang tidak terhubung dengan Inaportnet. Inaportnet adalah sistem layanan tunggal secara elektronik berbasis internet/web yang mengintegrasikan sistem informasi kepelabuanan yang terstandardisasi dalam melayani kapal dan barang secara fisik dari seluruh instansi dan pemangku kepentingan di pelabuhan. Seperti diketahui, ada sekitar 16
stakeholders
yang terlibat dalam pelayanan pelabuhan. Tidak terintegrasinya sistem dari masing-masing
stakeholder
menjadikan celah pungli yang berakibat pada inefisiensi dan mahalnya layanan pelabuhan.
Stranas PK mendorong sistem yang diberlakukan secara nasional; kalau ada sistem lain harus disatukan ke dalam sistem nasional yang telah diberlakukan, untuk memudahkan proses pemantauan dan pengolahan data.
Sejak aksi pelabuhan Stranas PK mulai bergulir pada tahun 2021 lalu, implementasi NLE atau National Logistic Ecosystem merupakan salah satu
output
aksi yang diterapkan di 14 pelabuhan yang menjadi contoh. Salah satu indikator
output
ini adalah Single Submission Pengangkut, yang di dalam proses integrasinya terdapat sebuah sistem penting yaitu Inaportnet.