Stranas PK Dorong Integrasi Data Ekspor – Impor Di Indonesia National Single Window (INSW)
28 September 2021
Indonesia masih menghadapi tantangan yang berat dan panjang dalam penyediaan produksi bawang putih lokal. Saat ini produksi bawang putih di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 84.000 ton/tahun, masih jauh dibawah kebutuhan domestik untuk bawang putih yang mencapai 500.000 – 600.000 ton/tahun. Dalam memenuhi kebutuhan bawang putih lokal ini Indonesia menyiasatinya dengan melakukan impor bawang putih, tahun 2020 tercatat import bawang putih yang dilakukan oleh Indonesia mencapai 591.000 ton. Indonesia juga sempat melakuan ekspor bawang putih namun jumlahnya tidak terlalu signifikan.
Salah satu kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah untuk menekan impor bawang putih adalah dengan adanya kebijakan wajib tanam sebesar 5% dari nilai yang tertera dalam Rekomendasi Impor Produk Hortikultura yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian. Sayangnya sampai saat ini lebih banyak importir yang melakukan penghindaran wajib tanam ini, sehingga peningkatan produksi bawang putih lokal terhambat. Di tahun 2020, dari 60.000 hektar target wajib tanam oleh 92 perusahaan importir, hanya terpenuhi 20.000 hektar saja yang dilakukan oleh sekitar 30 pengusaha.
Tim Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) telah melakukan pertemuan dengan Direktur Jenderal Holtikultura Kementerian Pertanian – Prihasto Setyanto pada 28 September 2021 yang lalu dan terus mendorong terintegrasinya data ekspor-impor melalui INSW. Diharapkan melalui integrasi data di INSW dapat menyediakan data ketersediaan nasional, data konsumsi nasional serta data realisasi import yang valid, yang dapat diandalkan dan terkonfirmasi pada sektor pangan strategis dan kesehatan sebagai basis pengambilan kebijakan terkait impor dan ekspor.