Stranas PK : Tersus Raja Nikel Implementasikan NLE Hari Ini!

10 Agustus 2023

Permukaan tanah yang bergunung dan berbukit serta diapit dataran rendah, kondisi yang sangat potensial untuk pertanian. Disebut dengan Konawe, Kabupaten yang berada Sulawei Tenggara ini memproduksi lebih dari separuh produksi beras seluruh provinsi. Namun ternyata bumi Konawe tak hanya menjadi penyumbang beras di tingkat provinsi, tapi penyumbang pendapatan negri ini dari bahan tambang nikel.

Tim Stranas PK mendatangi salah satu smelter nikel terbesar di negri ini, sekaligus Terminal khusus di Kawasan Virtue Dragon Nikel Industry / VDNI. Kunjugan lapangan ini merupakan rangkaian dari kegiatan kunjungan di Kawasan Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah.Setelah Perjalanan darat selama kurang lebih 2,5 jam dari pusat kota Kendari, sampailah tim di Kawasan VDNI. Patung naga hingga ornament ala negri Cina, menyambut kedatangan tim. PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) yang beroperasi di , Konawe, Sulawesi Tenggara adalah perusahaan tambang dari Cina sehingga membawa teknologi pengolahan nikel dari Cina. Tak heran, tenaga kerja asing dari Cina yang sempat menghadirkan kontroversi banyak dijumpai di Kawasan industry ini.

Lokasi pertama yang didatangi adalah jeti atau Tersus tempat keluar masuk kapal. Tenaga Ahli Stranas PK, Febriyantoro menyayangkan tidak adanya pengawasan dari KSOP dan Beacukai Kendari, karena tidak melihat pemerintah hadir di Kawasan yang memang terkesan terisolir dan tertutup ini. Febriyantoro juga menanyakan terkait perizinan Tersus dan rencana VDNI untuk mengajukan pendirian Badan Usaha Pelabuhan/ BUP dengan sistem mereka sendiri. Pihak VDNI menyatakan bahwa telah membuat beberapa kajian terkait pendirian BUP. Hal ini mendapat teguran dari Tenaga Ahli Stranas, “Kalau mau bikin BUP, harap menjalin dengan partner yang sudah ada karena sistem harus sama. Kalau sistem beda akan sulit diintegrasikan. Semuanya harus standard”. Hal lain yang menjadi temuan Stranas adalah belum diimplemantasikannya Single Submission Pengangkut / SSm Pengangkut padahal volume eskpor impor sangat tinggi, dimana dengan catatan kurang lebih 26 kapal per hari. Alhasil, Feriyantoro meminta laporan implementasi SSm Pengangkut ini hingga akhir pekan pertama di Bulan Agustus.

Stranas juga menekankan pentingnya digitalisasi dari hulu ke hilir terkait pengelolaan minerba di Kawasan VDNI. Tenaga ahli Stranas PK , Febriyantoro menjelaskan bahwa kedatangan Stranas ke VDNI untuk pelaksanaan 2 aksi pencegahan korupsi, yaitu aksi Reformasi Tata Kelola Pelabuhan dan Aksi Penguatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Di sektor minerba dalam hal ini nikel. Febriyantoro menegaskan tidak ada lagi deviasi data dari hulu ke hilir, dalam hal ini jumlah nikel yang tercatat di Kementerian ESDM dan jumlah yang di eksport setelah mendapat SKB dari Kementerian Perhubungan.

Sementara pihak VDNI menyatakan akan siap menerima arahan Stranas PK diantaranya implementasi digitalisasi , diantaranya masuk sistem Inaportnet. Tim Stranas kembali menegaskan pentingnya masuk sistem; “Kita putuskan per hari ini, Tersus VDNI starting implementasi National Logistic Ecosystem”, tegas Febriyantoro. Febriyantoro juga meminta pihak VDNI berkoordinasi dengan KSOP Kendari. Hal ini diamini oleh tim NLE Pusat yang juga hadir dalam kunjungan lapangan, mengingat traffic di Tersus milik VDNI yang lebih tinggi dari Pelabuhan kelas II Kendari.

Stranas akan terus mengawal implementasi NLE di Tersus dan TUKS terutama yang terkai dengan sumber daya alam mineral seperti batubara dan nikel, termasuk kegiatan di VDNI.