Waduh, Kapal Besar Bersandar di Jeti Yang Tak Punya Izin Tersus!

16 Agustus 2023

Dibalik bukit-bukit yang membelah Sulawesi Tengah, tepatnya di Kabupaten Morowali, jangan kaget bila sering berpapasan dengan truk – truk besar. Kawasan hutan yang diselingi perumahan warga yang tidak begitu padat, sebeneranya berkesan sunyi bila tak ditemui aktivitas kendaraan besar. Kondisi jalan yang tak mulus dengan kubangan air bila hujan datang, jadi santapan sehari-hari warga di wilayah kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali , Sulawesi Tengah. Jalan utama yang sejajar dengan garis pantai, sebenarnya menambah keindahan alam Morowali. Namun, Sebagian besar ditutup seng yang menunjukkan aktivitas dibaliknya.

Tepat di Desa Topogaro, terdapat sederet alat berat terparkir ditambah dengan pengamanan yang ketat. Di pinggir jalan terdapat petunjuk bertuliskan 2 bahasa. Bahasa Indonesianya tertulis Topogaro Jeti. Tim Stranas pun masuk ke lokasi bersama Kepala UPP Kolonodale , karena Topogaro Jeti masuk dalam wilayah kerja UPP Kolonodale. Begitu memasuki lokasi, tim dihadapkan pemandangan kapal berukuran 10 ribu GT dengan bendera negara asal dari Cina dan negara tujuan Indonesia. Tim kemudian memasuki kantor yang dihiasi dengan lampion dan ornament negri tirai bambu, Cina.

Menurut KUPP Kolonadale, Topogoro Jeti tercatat sebagai Terminal Khusus/ Tersus dari PT Baoshuo Industry Group/ BTIG. Ketika tenaga ahli Stranas menanyakan perizinan Tersus dan sistem yang digunakan, ternyata jeti Topogoro belum mengajukan menjadi Terminal Khusus. Selama ini hanya mengantongi ijin untuk pengelolaan garis pantai. Temuan kapal berukuran 10 ribu GT tentu menyalahi aturan sebagai pengelola garis pantai, dimana kapal yang boleh bersandar adalah berukuran maksimum 2 ribu GT; “Ini berarti belum clear dan menyalahi aturan, Tersus itu tidak boleh melayani orang lain, ini ada 2 perusahaan yang dilayaninya, karena status Perusahaan yang mengelola Pemanfaatan Garis Pantai ini adalah pengelola kawasan, seharusnya izinnya Terminal Umum. Dengan aktivitas yang demikian masif, sudah seharusnya izin diperjelas. Untuk mengajukannya gratis dan lewat sistem, semua online”, jelas Febriyantoro, Tenaga Ahli Stranas untuk Reformasi Pelabuhan.

Tersus atau Terminal Khusus merupakan terminal yang terletak di luar daerah lingkungan kerja dan daerah lingkungan kepentingan pelabuhan yang merupakan bagian dari pelabuhan terdekat yang berfungsi untuk melayani kepentingan sendiri sesuai dengan usaha pokoknya. Awalnya disebut Pelabuhan Khusus (PELSUS), namun setelah berlakunya UU No.17 Tahun 2018, PELSUS berganti nama menjadi Tersus. Persyaratan untuk bisa disebut Tersus diantaranya harus memiliki Badan Usaha Pelabuhan (BUP) yang menggunakan sistem yang telah ada dan terintegrasi dengan sistem yang ada di Inaportnet; “Saya sarankan menggunakan Pelindo karena telah memiliki sistem phinisi yang bisa terintegrasi dengan Inaportnet. Semua harus masuk sistem , sehingga tidak ada kapal keluar masuk yang tidak tercatat dan tidak sesuai aturan seperti yang kami lihat sekarang dan ini sudah sangat melanggar, karena perusahaan kalian menggunakan Perusahaan Jasa Pandu Tunda yang tidak memiliki kelimpahan dari pemerintah untuk wilayah disini”, tegas Febriyantoro Tenaga Ahli Stranas PK. Sebagai tindak lanjut, Stranas meminta tim dari PT BTIG pusat untuk datang ke Jakarta dan membahas lebih lanjut peruntukan Topogoro Jeti sebagai Tersus.